Kamis, 27 Desember 2012

Lebih Penting Mana Merokok Apa Asuransi Pendidikan Anak Anda



Masyarakat Indonesia saat ini dinilai lebih gampang mengeluarkan uang untuk beli rokok dibanding berasuransi untuk  Asuransi Pendidikan. Padahal, merokok bisa mengganggu kesehatannya di masa mendatang.
Kabiro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata menjelaskan masyarakat saat ini hanya berpikir jangka pendek, bukan jangka panjang. "Coba saja Anda hitung pengeluaran Anda untuk merokok setiap hari. Kalikan dengan setahun. Maka biayanya akan lebih tinggi dibanding premi asuransi dalam waktu yang sama," kata Isa.

Padahal, kata Isa, bila tidak merokok, maka masyarakat juga bisa menghemat pengeluarannya. Apalagi jika uang yang dialokasikan untuk beli rokok tersebut bisa dialihkan ke produk asuransi seperti Asuransi Jiwa atau  Asuransi Pendidikan untuk Anak kesayangan Kita. Bukan hanya bermanfaat bagi dirinya, tapi juga akan meringankan beban keluarga di sekelilingnya.

Memang untuk berasuransi ini merupakan pilihan hidup, khususnya pilihan untuk menciptakan masa depannya lebih aman dan tanpa khawatir bila ada risiko yang tidak diinginkan. "Ini adalah unsur pilihan, apakah mau membuang uang hanya untuk kepuasan sementara ataukah kepuasan dan kenyamanan hidup sampai tua. Ini hanya soal pilihan hidup," jelasnya.

Premi Asuransi Pendidikan hampir sama dengan biaya membeli rokok satu bungkus anggaplah kita merokok sebuah rokok keluaran Brand Inggris kisaran harganya sampai dengan Rp.16.000,- Jikalau kita merokok sehari bisa menghabiskan satu bungkus alangkah lebih baiknya kita mengasuransikan anak kita demi masa depan yang lebih baik.

2 komentar: