Bos AirAsia Bhd, Tony Fernandes, sedang membidik Bisnis Asuransi di Indonesia melalui rencana akuisisi terhadap perusahaan asuransi lokal. Ekspansi bisnis ini dilakukan AirAsia melalui anak perusahaan Tune Insurance Holding Bhd, induk dari perusahaan asuransi asal Malaysia, yakni Tune Insurance Malaysia Bhd, yang 20 persen sahamnya resmi diakuisisi AirAsia pada Oktober 2012 lalu.
Direktur Utama Tune Insurance, Peter Miller menyatakan saat ini pihaknya sedang dalam tahap negosiasi dengan beberapa perusahaan lokal di Indonesia, namun belum ada yang final. Selain Indonesia, Tune Insurance membidik pasar asuransi di negara Thailand melalaui rencana akuisisi perusahaan lokal. Langkah itu dilakukan seiring dengan ekspansi perseroan untuk meraih pertumbuhan bisnis di kawasan ASEAN. Menurut dia, kehadiran AirAsia di dua negara memiliki keunggulan kompetitif. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan populasi kelas menengah keatas yang besar merupaka fondasi yang bagus untuk Berbisnis Asuransi. Perseroan melihat Prospect Bisnis Asuransi di dua negara, terutama di segmen asuransi umum merek Tune Group. Saat ini, Tune Insuransi telah memiliki 1.000 Agen dan 7,2 Miliar Pemegang Polis dalam basis datanya. Orang kaya cendrung untuk mengakumulasi aset, sehingga permintaan asuransi sangat meningkat.
Selain Bisnis Umum, Kata di Tune Insurance pun kuat di Bisnis Asuransi On line dengan pengaturan reasuransi dengan mitra di 14 negara, berkat AirAsia. menurut paparan rancangan yang di lansir website Komisi Sekuritas tahun laluTune Insurance membukukan pendapatan usaha sekitar 30 Miliar Ringgit pada tahun 2009. 43,5 Miliar Ringgit pada tahun 2010 dan 55,9 Miliar Ringgit pada tahun 20011. Tingkat pertumbuhan mencapai 36,5 persen dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Untuk mencapai target ekspansi, perseroan berencana melakukan penawaran umum saham perdana pada akhir Februari 2013. Perseroan menargetkan bisa meraih dana sebesar 1,2 Miliar Ringgit atau sekitar US$ 65 Juta dengan melepas 210 juta lembar saham, RHB Investment Bank bertindak sebagai penasihat, sementara CIMB Group Holding Bhd, CSLA, ECM Libra Financial Group Bhd bertindak sebagai lembaga penjamin emisi. Dalam kepemilikannya di Tune Insurance, Tony Fernandes bermitra dengan Datuk Kamaruddin Meranun yang merupakan Pendiri AirAsia. Tune Insurance juga merupakan unit usaha konglomerat bisnis layanan Hotel Tune Group. Tentunya dengan ekspansi Bos AirAsia ini akan memberikan dampak positif di negara Indonesia salah satunya akan membawa dampak banyaknya masyarakat Indonesia yang akan sadar terhadap Auransi terutama dalam mengakumulasi asetnya dengan cara berasuransi.
Direktur Utama Tune Insurance, Peter Miller menyatakan saat ini pihaknya sedang dalam tahap negosiasi dengan beberapa perusahaan lokal di Indonesia, namun belum ada yang final. Selain Indonesia, Tune Insurance membidik pasar asuransi di negara Thailand melalaui rencana akuisisi perusahaan lokal. Langkah itu dilakukan seiring dengan ekspansi perseroan untuk meraih pertumbuhan bisnis di kawasan ASEAN. Menurut dia, kehadiran AirAsia di dua negara memiliki keunggulan kompetitif. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan populasi kelas menengah keatas yang besar merupaka fondasi yang bagus untuk Berbisnis Asuransi. Perseroan melihat Prospect Bisnis Asuransi di dua negara, terutama di segmen asuransi umum merek Tune Group. Saat ini, Tune Insuransi telah memiliki 1.000 Agen dan 7,2 Miliar Pemegang Polis dalam basis datanya. Orang kaya cendrung untuk mengakumulasi aset, sehingga permintaan asuransi sangat meningkat.
Selain Bisnis Umum, Kata di Tune Insurance pun kuat di Bisnis Asuransi On line dengan pengaturan reasuransi dengan mitra di 14 negara, berkat AirAsia. menurut paparan rancangan yang di lansir website Komisi Sekuritas tahun laluTune Insurance membukukan pendapatan usaha sekitar 30 Miliar Ringgit pada tahun 2009. 43,5 Miliar Ringgit pada tahun 2010 dan 55,9 Miliar Ringgit pada tahun 20011. Tingkat pertumbuhan mencapai 36,5 persen dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Untuk mencapai target ekspansi, perseroan berencana melakukan penawaran umum saham perdana pada akhir Februari 2013. Perseroan menargetkan bisa meraih dana sebesar 1,2 Miliar Ringgit atau sekitar US$ 65 Juta dengan melepas 210 juta lembar saham, RHB Investment Bank bertindak sebagai penasihat, sementara CIMB Group Holding Bhd, CSLA, ECM Libra Financial Group Bhd bertindak sebagai lembaga penjamin emisi. Dalam kepemilikannya di Tune Insurance, Tony Fernandes bermitra dengan Datuk Kamaruddin Meranun yang merupakan Pendiri AirAsia. Tune Insurance juga merupakan unit usaha konglomerat bisnis layanan Hotel Tune Group. Tentunya dengan ekspansi Bos AirAsia ini akan memberikan dampak positif di negara Indonesia salah satunya akan membawa dampak banyaknya masyarakat Indonesia yang akan sadar terhadap Auransi terutama dalam mengakumulasi asetnya dengan cara berasuransi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar